KRIS' POV
Cuaca LA lebih dingin dari yang diperkirakan, tapi selain itu, hari itu tidak ada yang berbeda.
Sebelum pendaratan pesawat, kami berjalan menuju area bagasi. Chanyeol,
Baekhyun dan Jongin berjalan didepanku dan terdengar olehku suara lengkingan Baekhyun
dan tawa berat Chanyeol. Leader Junmyun, D.O, Jongdae dan Minseok berada di
bagian tengah ketika Luhan dan Sehun terus menempel berduaan seperti biasanya
dan bertindak seperti tak dilihat oleh siapapun. Tao disebelahku menunjukkan
ekpresinya yang frustasi karena foto predebutnya yang tersebar di internet kemarin
malam. Yixing seperti biasanya terdiam di belakangnya berkutat dengan headphone
di telinganya memperhatikan sekitarnya.
Aku
memperlambat langkahku padanya, menariknya menghadapku,”Kamu harus berheti
mendengarkan musik kalau tidak kau tidak akan medengar orang memanggilmu
nanti.” kataku. Dia melihatku kebingungan dan memberikan ekspresi mengerti, ”Ok.
No problem.” Namun dia masih belum mau melepaskan headphonenya. Aku berbalik
pasrah dan kembali pada Tao dan masalah yang dia pikirkan. Aku tetap pada moodku
yang sedang tidak baik karena insomniaku semalam, aku memikirkan Yixing yang ditegur
manajer dan diberikan sedikit skorsing dan itu berarti liburanku akan terbuang
juga.
“Kenapa
kau terlihat kesal dan berekspresi seperti orang tuamu meninggal saja? Atau ada yang kurang jelas dari ucapanku?” Luhan selalu banyak
bicara seperti biasa saat kami menunggu koper kami. Yixing melepaskan headphonenya, ia berkata,”Dia diam-diam sedang turut berduka cita atas
hidupmu.”
“Sebenarnya
hidupku sangat menyenangkan, lebih tepatnya sebelum aku bertemu denganmu.” Kata
Luhan sambil menatap keluar, "Jika aku berhasil mencapai van tanpa cedera, hidupku akan sempurna, omong-omong kamu belum mencukur janggutmu. " Katanya serius pada Yixing.
"Kau belum mencukur kakimu semalam, aku bisa merasakan aura yang 'sangat laki-laki' di pesawat tadi." kata Yixing sambil membetulkan kerah bajunya.
"Kau belum mencukur kakimu semalam, aku bisa merasakan aura yang 'sangat laki-laki' di pesawat tadi." kata Yixing sambil membetulkan kerah bajunya.
“Kenapa,
apakah kau gugup?" Luhan tertawa, "Jika kau mampu, berbicaralah tentang perasaanmu terhadap hal itu di wawancara besok."
"Hambatan
bahasa," Zhang Yixing menggelengkan kepalanya, "Akan lebih baik kalau
aku hanya perlu berbicara bahasa mandarin, aku akan membiarkan leader kita
menggunakan bahasa Inggrisnya yang fasih dan membantuku berbicara apa yang
ingin aku katakan."
"Bisakah
kalian berdua berhenti menjadi begitu menjijikkan ...." Tao berbicara dari
samping dengan tampang benci, "Kau Luhan, tidak cukupkah bagimu hanya
Sehun yang menjadi milikmu?”
"Apa
katamu?" Sehun menyahut dengan
suara dingin, hidungnya tersumbat.
"Tidak
ada," jawab Luhan tersenyum, "Kita bicara tentang rencana liburan
untuk tahun ini."
"Liburan?
Kapan? Jika itu adalah liburan terakhir, maka aku harus mengikuti kau pulang.
" Kata Sehun semangat.
"Mungkin
......." Luhan menatap Tao yang
terkikik diam-diam, "Kemungkinannya antara 8 sampai 10 tidak akan terjadi.
Saudaramu Yixing sudah diberitahu manajer mengenai hal itu. Lagipula,
jam yang kamu beli sepertinya tidak terlalu buruk.”
"Aku
membelinya di duty-free store." Oh Sehun membenarkan alisnya.
"Hei?
Kenapa aku tidak melihat kau membelinya, kapan membelinya? Kenapa tidak kau
megajakku bersama untuk membeli satu juga .... " Luhan mulai merengek
dengan Sehun, sementara Tao mencibir.
"Apakah
akan ada banyak fans di sini?" Yixing melihat ke luar.
"Mungkin
tidak." Kataku sambil menatap keluar juga, melihat bayanganku di kaca dan
mulai memperbaiki rambutku dan kerah bajuku.
"Sudahlah,
kau yang paling tampan di seluruh dunia." Yixing mengejekku.
"Terima
kasih." tapi aku terus berkaca, "Ini pertama kalinya aku mendengar
kau bicara manis." Tiba-tiba, ada yg datang menghinaku, " Ini juga
pertama kalinya saya bertemu orang idiot."
"IQmu
masih belum banyak berkembang, Yixing. Kau memang sudah melewati masa
mudamu." Kata Luhan sambil menyeret koper di belakang.
"Hei! Ketika
kau keluar nanti, cari sebuah van pickup kuning, jangan sampai tersesat!" seruku.
Aku kembali
berkaca, Yixing memandang keluar lagi, dan mengenakan headphone-nya.
Beberapa
menit kemudian, kami berada di lobi bandara. Ternyata fans sangat banyak diluar
dugaan kami. Akhirnya kami hanya bisa menunduk mengikuti arah jalan staff di
depan kami.
"Kemana
lagi Yixing?" Aku melihat ke arah kerumunan di belakang dan bertanya
Luhan.
"Bukankah
ia mengikutimu?" Kata Luhan."Siapa bilang dia mengikutiku?" Aku
terus mencari dan akhirnya melihat Zhang Yixing di pojok, berjalan kearah yang
berlainan.
"Zhang
Yixing!" Teriakku, headphone ditelinganya membuatnya tidak mendengar
teriakanku.
Chanyeol
yang berdiri di belakang melihat hal itu, mengayunkan tangannya dan berteriak
ke arah Zhang Yixing, "Yixing ~Disini ~ ~ ~!!"
Mengamati
Yixing yang semakin salah jalan, Aku mendesah dan mengejarnya. "Kau masih
terus berjalan?!" Aku menepuk bahunya dan melepas headphone-nya,
"Apakah kau akan mati tidak mendengarkan musik sebentar saja?”
Zhang
Yixing menatapku dengan bingung dan menunjuk kearah yang dia tuju,
"Bukankah itu van kuning kita ......"
Aku
berbalik untuk melihat sosok Minseok di depan van melambaikan tangan kepada
kami dan berkata, "Van yang ini." Saat aku menarik Yixing ke arah
Minseok.
Aku tidak
pernah tahu kalimat lengkap ia katakan sebelumnya, "Bukankah itu van
kuning kita......”
5 menit
kemudian, kami semua telah naik van, di kursi co-driver duduk orang Asia yang
mengaku sebagai staf penerimaan sementara pengemudi menyerupai lokal.
"Semua
staf lainnya mengendarai van lain langsung menuju hotel kalian." Ia
berbicara dengan fasih dalam bahasa Korea, "Sebentar lagi, kalian akan
bergabung kembali dengan mereka."
"Bolehkah
saya bertanya," kata Kim Junmyeon "dimana kita akan menginap dan
berapa lama perjalanan ini?"
Orang-orang
di depan tersenyum kecil, "Hotel kalian letaknya strategis, jadi cuman sebentar."
"Sial!
Ponselku tidak dapat digunakan di Amerika Serikat? Seharusnya bisa kugunakan.
" seru Kyungsoo mengerutkan keningnya dan mulai mengutak-atik HPnya
"Sudahlah
mungkin sinyalnya," kata Chanyeol, "Tidak apa-apa, mungkin untuk
sementara ....... Lihatlah di luar! Ini poster promosi untuk konser kita!"
Perhatiannya teralihkan pada papan besar di luar jendela.
"Itu
benar"
"Sepertinya seperti kita cukup populer di sini"
"Ada begitu banyak fans menyambut kita"
"Sepertinya seperti kita cukup populer di sini"
"Ada begitu banyak fans menyambut kita"
Aku lalu
melihat Sehun dan Luhan yang terus berbicara tentang jam di tangan Sehun
berlanjut ke cincin yang dikenakan Luhan, aku seperti penonton, mereka sangat
dekat. Jongin sudah lama memasuki mimpinya saat ia naik van, Tao sedang melatih
perkenalan bahasa Inggris-nya nanti sedangkan Chanyeol memiringkan kepala untuk
beristirahat di pundakku.
Zhang
Yixing yang jelas masuk dunianya sendiri lagi menoleh dan memberiku muka
ketakutan.
"Apakah
kau yakin kita berada di van yang benar?" Tanyanya. "Jika
tidak?" aku menatapnya lurus. Lalu saat itu juga semua sudah mulai
tertidur, dan aku pun mulai mengantuk.
Dia tampak
buram di pengelihatanku, melirik telepon, dan kembali menatapku lagi, "Apa
yang salah denganmu, bangun, aku berbicara padamu ......."
"Apa
itu?" Ingatanku tidak jelas, semua yang ku ingat adalah sinar matahari yang
hangat berseri-seri sore itu.
"Hari
sebelumnya........ seseorang yang menegurku........ yang mengangkat telepon
........ " suaranya terdengar samar dalam ingatanku, " .... adalah
seorang wanita ....... "
Tepat
sebelum rasa kantuk mengambil alih diriku, aku masih bisa mengingat orang yang
bingung itu, mengetuk kepalanya di satu sisi dan menatap orang-orang yang tidur di sisi lain. Setelah itu ......
Aku benar-benar tidak bisa mengingat apa-apa lagi.
..................
Ketika aku
bangun, Jongin sudah terbangun. Kami semua terbaring di atas karpet di ruang
tamu di daerah terpencil dan aku
menyadari ada sesuatu di leherku.
"Sudahlah
itu tidak akan mempan. Aku sudah mencoba melepaskannya, tapi tidak bisa."
Kata Jongin sambil duduk di sofa.
"Kapan
kau bangun?" Tanyaku
"5
menit yang lalu."
Melirik jam
yang menunjukkan pukul 10, kami telah tertidur selama lebih dari 4 jam.
"Kenapa
kau tidak membangunkan kami?" aku berusaha mengguncang Luhan yang terjaga.
"Tak
ada gunanya." Dia berbicara datar, "Sebentar lagi juga mereka akan
bangun."
Benar saja,
semua orang berdiri. Tao menggaruk kepalanya dan berjalan terhuyung-huyung ke
toilet, Chanyeol histeris menyadari bahwa ponsel dan tasnya hilang, Baekhyun terkagum dengan design mewah
villa yg di pinggiran kota ini dan kemudian mengeluh karena kehausan, Sehun
mengeluhkan sesuatu sementara Luhan mengerutkan dahi, menekan pelipisnya dan
menggelengkan kepalanya. Yixing sedang mencoba berusaha kuat melepas kalung yg
melekat dilehernya, aku menghampiri dan
menepuk tangannya supaya dia berhenti.
Ruangan yg
aneh dengan warna-warna yang tidak cocok, cermin besar di dinding di samping
pintu, mesin DDR ditempatkan di sudut dan ada rubiks digantungkan dekat tangga.
"Apa
yang terjadi?" Junmyeon bertanya saat ia berjalan ke arahku dan Jongin,
menggelengkan kepalanya, mendesah dan kemudian memperbaiki rambutnya yang acak-acakan.
Jongin
tetap duduk di sofa, menatap pintu.
"Itu
adalah pintu yang dikunci dengan sandi password." Katanya.
"Apa?
Apakah kita diculik?!" kata Baekhyun ketakutan, ia lalu mengamati ruangan, mencari
telepon, tapi gagal.
Dari saat
kita menaiki van itu, itu sudah mencurigakan." kata Luhan, "Tapi sudah
terlambat untuk mengatakannya sekarang.. "
"Bagaimana
mungkin, kita baru saja sampai di Amerika ..." Chanyeol kata dengan mata
murung.
"Mungkin
ulah sasaeng fans," kata Baekhyun dengan mata penuh harapan, "Mungkin
itu hanya lelucon."
Semua orang
diam, jelas tidak ada yang percaya itu. “Mungkin jawaban itu lebih baik.” kata
Junmyeon dengan menggunakan tangannya untuk menutupi wajahnya.
Tiba-tiba,
Tao menunjuk dinding di belakang kami dan berteriak, "Lihat, apa
itu."
Pada
dinding di samping cermin, terdapat tulisan berbahasa inggris. Kata-kata yang
konyol.
“Dear boys, selamat
datang ke White Paradise, rumah paling ajaib di LA.
Mari kita bermain sebuah
permainan.
Ada baiknya bagi
kalian untuk mengetahui hal-hal berikut:
Jangan mencoba
untuk keluar dari rumah, itu diluar kemampuan kalian,
Ada kalung di leher
kalian saat ini dan ada pisau kecil yang tersembunyi di dalamnya. Ini akan
memberi kalian sedikit hukuman jika melanggar aturan.
Kalian harus berpisah menjadi dua tim.
Kedua anak
laki-laki yang berdiri paling dekat ke pintu akan menjadi kapten. Kedua kapten
akan memilih anggota tim pertama mereka. Orang-orang yang terpilih dapat
memilih anggota berikutnya dan seperti
itu seterusnya sampai tidak ada yang tertinggal.
Permainan ini
sangat sederhana dan hanya memiliki dua aturan:
1. Setelah 48 jam,
hanya satu orang yang harus hidup di rumah ini.
2. Dua anak
laki-laki terakhir yang masih hidup harus dalam satu tim.
Good luck anak-anak
tersayang. Kami berharap yang terbaik dari keberuntungan di akhir pekan ini.
-Penjaga Rumah
Anda-"
"Apa
artinya, leader?" tanya Tao padaku.
Aku belum
sadar betul, tapi penunjuk waktu di atas pintu yang telah menunjukkan
serangkaian angka. 47 jam 59 menit 59 detik.
Original fanfiction written by 辛辛息息
English translation by heecups, flyingbacons and wasabilxx on twitter
Indonesian translation by DEERTORIA with citrahf and seoulofheart
Edited by septiandara21
Do not reupload, do not repost, respect copyrights, and use proper credits if linking this post.
Do not reupload, do not repost, respect copyrights, and use proper credits if linking this post.
Waaaa, daebak! Tadi pas baca prolog, aku ga tau kalo chap 2 udh release. Lebih enak bahasanya. Keren keren! Ditunggu next chapternya ya chingu^^
BalasHapusWah, kalian sangat bekerja keras! Salut! Sekali lagi, makasih banyak ya!
BalasHapusMakasih banyak buat yang udah translitin ke bahasa Indonesia :')
BalasHapusKalian udah bener-bener bekerja keras :D
makasih loh buat translate-nya :) hahaha anteng bacanya inimah
BalasHapusKereeeeen! >,<
BalasHapusdaebakk!! ^^
BalasHapusRasa mirib film SAW....
BalasHapusdaebak daebakkk
BalasHapusKeren^^b
BalasHapusWwuuaaa,,,semakin menegangkan,,,
BalasHapusWah terimakasih banyak udah translate ff ini ke bahasa. Wow....
BalasHapusPokoknya terimakasih banyaaaakkkk :*
Wah!!!!! mereka di.... diculik!!!!! huuuwaaaa. OK ok lah terus ada sebuah permainan, permainan yang aneh. Oh oh oh semakin tegang
BalasHapus