Rabu, 28 November 2012

48 HOURS - CHAPTER 19

Terpaku pada kejadian itu, Aku dan Yixing secara bersangkutan mengembalikan tatapan Luhan terhadap kami. Dia berubah menjadi pancaran yang terang dan senyum yang cerah, seperti biasa, “Semoga beruntung.” Ia melambai dengan lembut dan  bersuara.


Ada orang yang terikat untuk menjadi orang yang telah mengalahkan semua lawan mereka, namun memilih untuk kalah kepada dirinya sendiri. Hal yang lebih membebani daripada kematian adalah untuk hidup dengan penuh derita, ia dari dulu selalu lebih pintar dan menentukan daripada aku, selalu membuat pilihan yang benar.
Aku telah lupa seberapa lama waktu berlalu, Yixing  terbaring tidur di sofa. Luhan membuka pintu untuk berjalan keluar dari kamar tidur di lantai dua, berdiri di kaki tangga.
“Bisakah aku meminjam tali plastik yang ada di lantai?” Ia berucap dengan senyuman.
Melihat ke lantai, aku tahu bahwa jam hitung mundur telah menunjukkan angka 4. Seiring aku mengosongkan minyak dari pemantik tetes demi tetes, aku membuat sebuah keputusan yang sangat bodoh dalam hidupku yang juga menjadi alasan aku telah menyalibkan diriku seumur hidup.
Aku dengan lembut menggelengkan kepalaku. Seolah-olah lega, ia melambaikan tangan dan menyembulkan senyuman, “Kemudian lupakanlah... omong-omong, aku ingin meminta suatu hal padamu.”
“Bicaralah.” Kataku, tetap menjaga pandanganku ke lantai.
“Ini adalah alamat rumahku dan nomor teleponku,” ia melipat secarik kertas di tangannya,
“Sudah hampir dua tahun aku tidak berbicara kepada orangtuaku...” ia berbicara dengan santainya, “Aku punya beberapa deposito, tidak banyak, tolong aku untuk memberikannya pada mereka........ juga,” ia meregangkan kepalanya ke arah Yixing berada, “Tolong aku mengucapkan selamat tinggal pada si bodoh itu.”


“Haruskah aku membangunkannya?” Aku menatapnya.
Ia melebarkan tangannya ke udara dan menahanku, “Jangan, lupakan.”
“Kau selalu ingin aku menyampaikan barang untukmu,” Aku menatap padanya, “Mengapa tidak kau lakukan sendiri.”
Ia merenung selama beberapa detik dan tersenyum dengan mata yang murung, “Aku adalah orang yang idiot tentang kata-kata.” Ucapnya.
Itu adalah kalimat terakhir yang ia tinggalkan untukku, dan mungkin kalimat terakhir yang ia tinggalkan kepada dunia.
Kemudian ia membungkuk dan meletakkan jam tangan pink di lantai.
Ia meninggalkan sebuah senyuman padaku, berbalik dan berjalan lagi ke kamar tidur, menghilang dari ruang pandangku.
Lebih dari setengah jam kemudian, aku terwaspada oleh getaran suara diluar pintu, Yixing masih tertidur, aku mendekati jendela dapur sendirian untuk melihat ke luar. Garis pandangku terbatas, aku tak dapat melihat seorang pun, hanya darah merah tua yang turut mengalir bersama hujan.
Berjalan menuju lantai dua, aku hanya melihat pintu yang mempunyai akses ke cerobong asap sedikit terbuka, dan sprei-sprei kasur yang telah kusut dirobek, di seluruh lantai dua tidak ada siapa pun.
Duduk sendiri di kamar tidur lantai dua, aku menyisirkan tanganku ke karpet yang mereka semua telah injak. Berdiri, aku berjalan menuju pinggir tangga dan memungut jam tangan pink, waktunya telah terhenti pada saat jam kematian Sehun.
Permainan ini telah mendekati finalnya, lihat Yixing, kita telah menang.


Original fanfiction written by 辛辛息息
Indonesian translation of this chapter by citrahf

Do not reupload, do not repost, respect copyrights, and use proper credits if linking this post.

Don't forget to leave some comments ^^
 

11 komentar:

  1. aaaaa sedih banget chapter ini

    BalasHapus
  2. Luhan bunuh diri???
    Sedih,,,I'm cry..

    BalasHapus
  3. liat pict di header blog, trus scroll ke bawah baca cerita jadi sedih banget... :((

    BalasHapus
  4. udah tinggal 2 orang aja .. :(

    BalasHapus
  5. Uwaaaa lulu hiks ;-;

    BalasHapus
  6. lulu bunuh diri,,,,,di cerobong asap?????? baekkie itu matinya kapan?? udah lewat??

    BalasHapus
  7. Baekhyun mati diiket lehernya *dicekek* sama tao ^^

    BalasHapus
  8. Sedih bgt baca chpter ini . Sumpah sdih bgt . Wlaupun bkan EXO - L tp gua tau bgmana prasaan fans .gila sdih bgt . Jujur aja nangis bca bgian ini ㅠㅠ

    BalasHapus
  9. Sedih bgt baca chpter ini . Sumpah sdih bgt . Wlaupun bkan EXO - L tp gua tau bgmana prasaan fans .gila sdih bgt . Jujur aja nangis bca bgian ini ㅠㅠ

    BalasHapus